Konferensi Tingkat Tinggi KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 akan memperkuat posisi Indonesia sebagai magnet investasi global. Karena itu, pemerintah, pengusaha, dan seluruh elemen bangsa harus all-out menyukseskan perhelatan akbar tersebut. Investasi, khususnya aliran investasi asing langsung (foreign direct investment/ FDI) harus digenjot agar ekonomi Indonesia tumbuh lebih impresif. Selama ini, investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) berkontribusi sangat signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) pengeluaran, yakni mencapai 30-32% atau nomor dua setelah konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sekitar 56%.
Masuknya FDI bukan saja akan melipatgandakan penyerapan tenaga kerja, tapi juga menambah penerimaan negara, meningkatkan cadangan devisa, serta memperkuat nilai tukar rupiah. Selain itu, masuknya FDI akan memperkokoh ketahanan dan daya saing industri di dalam negeri. Agar KTT G20 efektif menjaring investor global, pemerintah harus lebih banyak menggalakkan forum bisnis dan forum investor. Pemerintah harus menawarkan sektor-sektor industri yang memiliki nilai tambah tinggi dan mampu mendorong proses hilirisasi di dalam negeri, dengan tetap mengacu pada tiga topik utama KTT, yaitu arsitektur kesehatan global, transisi energi, dan digitalisasi.
Sektor-sektor yang bisa ditawarkan pemerintah kepada investor dan negara-negara peserta G20 diantaranya ekonomi digital, transisi energi rendah karbon, perikanan, pertanian, dan industri manufaktur masa depan, seperti kendaraan listrik dan pariwisata. Hal itu diungkapkan Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani, ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (IndeD Esther Sri Astuti, dan pengamat ekonomi Tauhid Ahmad kepada Investor Daily secara terpisah di Jakarta, Rabu (9/11).
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo mengatakan, posisi Indonesia selaku Presidensi G20 2022 akan memperkuat kepercayaan pasar terhadap prospek perekonomian dan stabilitas sistem keuangan domestik ke depan.