Presiden AS Donald Trump memberi tahu rakyat Gaza untuk menyerahkan sandera atau menghadapi “neraka.” Ia juga memberi tahu pimpinan untuk segera meninggalkan wilayah tersebut. Dalam unggahan di platform Truth Social miliknya, Trump mengatakan pernyataan tersebut adalah peringatan terakhir bagi Hamas, baik terkait sandera dan juga angkat kaki dari Gaza. Dalam postingan yang sama, pemimpin AS itu memberi tahu Hamas untuk “melepaskan semua sandera sekarang, bukan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya BERAKHIR bagi Anda.”
Lima warga Amerika diyakini masih menjadi sandera yang ditawan dalam serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Empat dari mereka telah dipastikan tewas dan seorang lainnya, Edan Alexander, diyakini masih hidup. Cuitan itu juga muncul setelah AS mengonfirmasi telah berkomunikasi langsung dengan Hamas mengenai sandera pada Rabu (5/3).
Gedung Putih mengatakan bahwa utusan Presiden AS Donald Trump untuk urusan penyanderaan, Adam Boehler, mengadakan pembicaraan yang difokuskan pada warga Amerika di antara para sandera yang tersisa di Gaza. “Israel telah diajak berkonsultasi mengenai masalah ini,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt. Komunikasi yang belum pernah terjadi sebelumnya itu berlangsung setelah Israel mengancam akan memperbarui serangan militer di Gaza. Amerika Serikat telah menolak kontak langsung dengan militan Palestina sejak melarang mereka sebagai organisasi teroris pada 1997.