Indonesia dikaruniai potensi panas bumi yang cukup besar, yakni mencapai 40% dari potensinya di dunia. Untuk mendukung era transisi energi guna memenuhi target net zero emission, potensi panas bumi di Indonesia perlu mendapatkan porsi yang memadai, yakni dengan menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang berkelanjutan. Anggota DEN dan Dosen Pascasarjana Energi Terbarukan Universitas Darma Persada, As Natio Lasman, mengungkapkan baru sekitar 10% atau 2,4 GW potensi panas bumi yang dimanfaatkan untuk PLTP. Karena itu, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk percepatan pengembangan panas bumi di Indonesia. “Dalam upaya ini, seruan dukungan dari berbagai pihak menjadi krusial, terutama penting untuk menggandeng universitas. Saya rasa kontribusi pendidikan, terutama melalui peran universitas, akan menjadi pilar utama yang baik untuk mewujudkan visi bersama menciptakan percepatan pengembangan panas bumi,” tambah As Natio dalam keterangan tertulis, Selasa (16/1).