Kekerasan di perbatasan Israel-Lebanon semakin memanas setelah Hizbullah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal ke Israel. Sementara serangam udara Israel mengguncang sejumlah kota dan desa di selatan Lebanon. Pejabat Kota Aitaroun Ali Hijazi mengatakan serangan udara Israel menghancurkan lima rumah dan merusak lebih banyak lagi di kota itu. Politisi senior Hizbullah Hassan Fadlalah mengatakan serangan udara Israel merupakan “eskalasi baru” yang direspon kelompoknya dengan jenis serangan baru. “Dalam sifat senjata (yang digunakan) atau lokasi serangan,” katanya.
Hizbullah mengatakan serangannya bertujuan untuk mendukung Palestina di Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Beirut akan berubah “menjadi Gaza” jika Hizbullah memulai perang habis-habisan. Hizbullah mengatakan salah satu dari beberapa serangan yang mereka lakukan pada Ahad kemarin, mereka meluncurkan drone peledak ke posisi komando Israel di dekat Ya’ara. Dalam serangan lainnya, Hizbullah mengatakan mereka menembakkan rudal Burkan (Gunung Berapi) yang membawa ratusan kilogram bahan peledak.
Serangan udara Israel juga dilaporkan terjadi di pinggiran desa Yaroun, Lebanon, tidak jauh dari lokasi posisi Israel yang ditargetkan Hizbullah pada Ahad kemarin. Kekerasan di perbatasan menewaskan lebih dari 120 orang di Lebanon, termasuk 85 pejuang Hizbullah dan 16 warga sipil. Di Israel, permusuhan telah menewaskan tujuh tentara dan empat warga sipil.