Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan kapal induk bertenaga nuklir kedua ke Timur Tengah saat perang antara Iran dan Israel memanas. Washington khawatir perang kedua negara itu lepas kendali. Kapal induk USS Nimitz beserta sembilan skuadron udaranya dan pasukan pengawal termasuk lima kapal perusak, telah meninggalkan Laut China Selatan untuk bergabung dengan kelompok penyerang kapal induk USS Carl Vinson di Laut Arab. Setidaknya dua kapal perusak AS di Mediterania telah bergerak mendekati Israel. Sedangkan keluarga militer di pangkalan AS di Timur Tengah diberi izin untuk terbang pulang demi keselamatan mereka.