Ribuan warga Israel menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Tel Aviv pada Selasa (26/8/2025), menekan pemerintah agar segera mencapai kesepakatan pembebasan sandera dan menghentikan perang di Gaza. Kemarahan publik juga datang dari keluarga korban. Ruby Chen, ayah salah satu sandera, mengecam PM Benjamin Netanyahu yang dianggap lebih mementingkan operasi militer ketimbang keselamatan tawanan.
Sementara itu, mediator internasional mendesak Israel merespons proposal gencatan senjata baru dari Hamas. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, menegaskan pihaknya masih menunggu tanggapan Israel. Tekanan terhadap Israel semakin besar setelah serangan udara menewaskan sedikitnya 20 orang di sebuah rumah sakit Gaza pada Senin, termasuk lima jurnalis dari Al Jazeera, Associated Press, dan Reuters. Militer Israel berdalih serangan menargetkan kamera Hamas, namun membenarkan akan meninjau ulang proses otorisasi operasi.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, perang Israel-Hamas sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 62.800 warga Palestina. Dari 251 sandera yang diculik Hamas, 49 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 27 yang diperkirakan tewas.
