Peran Penting Ketersediaan Pupuk untuk Ketahanan Pangan Indonesia

Berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), BPS memperkirakan produksi beras nasional pada 2023 sebanyak 30,9 juta ton. Angka itu turun sebanyak 650.000 ton atau 2, 05 persen dibandingkan produksi beras tahun lalu yang mencapai 31,54 juta ton. BPS juga membeberkan produksi penurunan beras terbesar terjadi di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Secara tahunan, produksi beras di Sulawesi Selatan turun 239.332 ton atau 7,78 persen, Jawa Barat 195.605 ton (3,58 persen), dan Jawa Tengah 169.448 ton (3,15 persen). Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mendukung petani untuk terus menanam dan meningkatkan produksi. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga pernah menjabat sebagai Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menuturkan, pihaknya mendorong terwujudnya pemerataan pupuk bersubsidi agar bisa menopang produktivitas. Kebutuhan pupuk nasional memerlukan basis data yang akurat. Menurutnya, data kebutuhan pupuk secara by name by address diperlukan untuk memperlihatkan kebutuhan nasional. Utilisasi pupuk menjadi salah satu faktor determinan produktivitas padi. Perlu adanya input yang akurat di tingkat hulu, sehingga produksi petani di hilir dapat terdorong naik. Subsidi pupuk harus benar-benar menyasar ke petani yang produktif. Ini untuk selaraskan antara tingkat produksi dan produktivitasnya. Nantinya di hilir, Bapanas siapkan BUMN sektor pangan sebagai offtaker hasil petani, termasuk beras yang dikelola oleh Perum Bulog,” ujarnya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, saat ini ada lima produsen pupuk di bawah supervisi Pupuk Indonesia beroperasi secara optimal. Kelima produsen ini tersebar di Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur, jelasnya. “Pupuk Indonesia memastikan pupuk bersubsidi akan terdiristribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi. Dalam pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan 4 komplek pelabuhan khusus. Seluruh jaringan distribusi tersebut terpantau secara digital dan real-time,” kata Rahmad dalam kunjungan itu. Pupuk Indonesia juga memiliki sistem pemantauan distribusi pupuk secara digital dan real-time, baik di tingkat pabrik, pelabuhan, gudang, distributor, hingga kios. Oleh karena itu, stok pupuk disalurkan kepada petani sesuai regulasi. “Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi terjaga, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya,” tegasnya.

Search