Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran riil per kapita pada tahun 2023 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2022. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan sebesar Rp 11,89 juta pada tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat Rp 420.000 atau naik 3,66% bila dibandingkan dengan tahun 2022. Peningkatan ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan per tahun dari tahun 2020 hingga 2022.
Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menilai, kenaikan pengeluaran riil per kapita tersebut sebenarnya masih tidak merata. Hal ini dikarenakan kelompok masyarakat yang mengalami kenaikan penghasilan atau pendapatan (income) juga tidak merata. Terlihat dari penghasilan pada empat kelompok pekerja. Pertama, untuk kelompok pekerja karyawan. Menurutnya, kelompok ini memiliki pendapatan yang secara umum konsisten meningkat setiap tahunnya. Kedua, kelompok petani yang tercermin dari indeks nilai tukar petani (NTP) yang konsisten tumbuh positif setiap tahunnya. Ketiga, kelompok pekerja yang berusaha sendiri atau pekerja mandiri yang memiliki kondisi bertolak belakang dibanding pekerja karyawan dan petani. Hal ini dikarenakan pendapatan yang diterima masih belum pulih dan di bawah level sebelum pandemi Covid-19. Keempat, kelompok pekerja bebas yang tidak terikat dengan hubungan kerja. Menurut Sunarsip, kelompok pekerja ini masih lebih baik penghasilannya jika dibancingkan dengan pekerja mandiri.
Dengan kondisi pendapatan yang belum merata tersebut, kenaikan pendapatan masyarakat tampaknya belum cukup dapat diandalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sampai tahun depan. “Pemerintah masih perlu mempertahankan stimulus fiskal, baik berupa insentif pajak (khususnya bagi pekerja yang berusaha sendiri yang sebagian besar UMKM), maupun berupa subsidi dan bantuan kepada pekerja bebas dan termasuk pekerja yang berusaha sendiri,” imbuh Sunarsip. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, pengeluaran rill per kapita per tahun ini memandakan adanya perbaikan daya beli masyakat.