Penyertaan Modal Daerah (PMD) DKI Jakarta untuk percepatan pembangunan fasilitas pengolahan sampah di tempat pembuangan sementara (intennediate treatment facility/ ITF) Sunter mencapai 551 miliar untuktahun depan.
“Jadi, PMD hanya sebagai stimulus atau bisa dibilang pemicu untuk kelancaran proyek ITF,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, Kamis (8/12). Menurut dia, besaran PMD tersebut sudah disetujui DPRD DKI. Adapun besaran keseluruhan total investasi untuk ITF, kata dia, diperkirakan mencapai 5,2 triliun.
BUM D yang khusus melaksanakan ITF Sunter adalah PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Asep menjelaskan kelak Jak- pro akan mencari mitra. Jika sudah ketemu, segera mencari pembiayaan pembangunan ITF Sunter. “Sedang dalam proses pencarian mitra mudah-mudahan Januari sudah ada,” katanya.
Asep menyebut sudah ada dua perusahaan sebagai calon mitra, dari Tiongkok dan konsorsium Taiwan-Korea Selatan. Semua pengelolaan ITF ditugaskan kepada BUMD. Kemudian BUMD mencari mitra. Nanti BUMD dan mitra mencari pembiayaan. Pembangunan ITF Sunter akan dikerjakan anak usaha Jakpro: PT Jakarta Solusi Lestari bersama mitra.
Sebelumnya, Jakpro menyebutkan proyek ITF Sunter akan mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 megawatt (MW) per jam, sehingga dapat menjadi sumber energi baru ramah lingkungan. Energi listrik tersebut dihasilkan dari proses pengolahan sampah di ITF Sunter yang diproyeksikan mampu mengolah hingga 2.200 ton sampah per hari.
Jumlah itu mengurangi sekitar 30 persen total jumlah sampah Ibu Kota yang mencapai sekitar 7.800 ton per hari. Sampah tersebut sekarang dikirim ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi