Pengelolaan Keuangan Masih Jadi Masalah bagi UMKM

Literasi keuangan masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi oleh pelaku UMKM. Padahal, tingkat literasi keuangan yang mumpuni dapat membantu UMKM dalam mempercepat pengembangan bisnis. Persoalan literasi dan pengelolaan keuangan ini jamak kami temui. Masih ada sejumlah pelaku UMKM menganggap hasil penjualan sebagai pemasukan semata dan kurang terbiasa menyisihkan sebagian untuk modal atau investasi ke- giatan promosi, ujar Vice President of Seller Experience Tokopedia Puput Hidayat, dalam konferensi pers acara Konferensi Maju Digital untuk Pegiat UMKM.

Tingkat literasi keuangan di Indonesia, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, baru mencapai 38,03 persen pada 2019. Sementara itu, tingkat literasi keuangan syariah mencapai 20,01 persen sesuai data Bank Indonesia. Adapun indeks inklusi keuangan di Indonesia sudah lebih tinggi, yakni mencapai 83,6 persen pada 2021. Ini meningkat dari angka indeks tahun 2020 yang sebesar 81,4 persen.

Di luar masalah literasi dan pengelolaan keuangan, imbuh Puput, permasalahan umum lain yang dihadapi pelaku UMKM adalah penguasaan teknologi. Masih ada sejumlah UMKM merasa terintimidasi dengan hadirnya teknologi digital, seperti media sosial. Padahal, sejumlah perusahaan teknologi, termasuk GoTo, terus berupaya menciptakan teknologi-teknologi digital yang ramah pengguna. Hanya saja, masalah pengelolaan keuangan ini yangteratas atau paling jamak muncul. Penguasaan teknologi itu jadi masalah berikutnya, kemudian masalah bahan baku. Di luar itu, kami menemukan UMKM di setiap daerah memiliki persoalan berbeda-beda, ujarnya.

Search