Pendekatan sejumlah bakal calon presiden kepada keluarga Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur salah satunya ditunjukkan oleh bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo. Ganjar mengaku, ia berterima kasih atas kesediaan Yenny untuk menemani dirinya saat berkunjung ke makam Gus Dur atau ke Jatim. Ganjar juga menyebut dirinya memiliki hubungan yang cukup dekat dengan keluarga Gus Dur. Namun, ketika ditanya lebih lanjut terkait kemungkinan Yenny menjadi bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya, Ganjar tidak merespons. Selain Ganjar, Partai Nasdem juga diketahui meminta Yenny sebagai salah satu kandidat bakal calon wakil presiden mendampingi bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Rasyid Baswedan.
Yenny mengakui, pengaruh elektoral dari barisan Gus Dur selalu menjadi incaran semua kandidat dalam pilpres. Oleh karena itu, semua bakal capres selalu mendatangi keluarganya di setiap pemilu. Yenny menuturkan, komunikasi dengan tiga bakal capres berlangsung baik. Sampai hari ini, ajakan untuk menjadi bakal cawapres masih dalam tahap negosiasi. Kelompok Gusdurian ataupun kaum nahdliyin memiliki preferensi yang beragam. Namun, kultur warga nahdliyin cenderung mengambil rujukan dari sikap politik tokoh-tokoh.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Yenny yang merupakan putri Gus Dur memiliki magnet elektoral cukup signifikan. Meskipun namanya tidak terlalu memiliki popularitas dan elektabilitas yang tinggi, kedekatan bakal capres dengan keluarga Gus Dur bisa memberikan dampak elektoral untuk pemenangan. Hanya saja, kata dia, peluang Yenny menjadi bakal cawapres relatif kecil.