Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai, stabilitas pertahanan dan keamanan (Hankam) berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengantongi alokasi anggaran Rp139,26 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. “Sistem Hankam bisa berdampak langsung atau tidak terhadap kehidupan ekonomi, tetapi bila Hankam bagus maka investor pun yakin aman,” ujar Nuning kepada Kontan, Minggu (7/1).
Dengan anggaran itu, Kementrian pertahanan dapat melanjutkan terwujudnya pemenuhan minimum essential force (MEF). “MEF bertujuan untuk menjamin tegaknya kedaulatan, terjaganya keutuhan wilayah NKRI, dan terlindunginya keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara,” ujar Nuning. Prioritas tersebut dilaksanakan melalui program pelaksanaan tugas TNI dengan output prioritas meliputi Operasi militer selain perang (OMSP). Kemudian, persiapan pengamanan Pemilu 2024, peningkatan perumahan dinas pengadaan, pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem senjata (alutsista), serta penguatan pertahanan dan keamanan di perbatasan dan pulau terluar pembangunan dan pengembangan industri pertahanan.
“Mayoritas anggaran Kemenhan dalam RAPBN 2024 bakal digunakan untuk program dukungan manajemen (Rp78,12 triliun); serta modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarana-prasarana pertahanan (Rp39,47 triliun),” jelas dia. Sedangkan untuk Sistem keamanan Siber menurutnya infrastruktur kritis merupakan sistem dan aset yang berpengaruh terhadap keamanan nasional, ekonomi, komunikasi, sumber energi, kesehatan dan keselamatan publik.