Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai koalisi yang ada saat ini masih terus dinamis (15/8). Sejauh belum ada calon presiden dan cawapres yang terdaftar resmi di KPU, sehingga koalisi masih bisa berubah.
Sejumlah partai ysng sudah membentuk koalisi, yaitu Golkar, PPP, dan PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), serta Gerindra-PKB juga telah sepakat menjalin kerja sama di Pilpres 2024 dengan menandatangani piagam deklarasi kerja sama. Dedi menilai KIB menjadi koalisi partai yang paling berisiko mengalami perpecahan. Penilaian itu didasarkan pada belum adanya tokoh potensial dari internal, berbeda dengan PDIP yang telah menyiapkan Puan Maharani, atau Gerindra dengan Prabowo.
Menurut Dedi, konstelasi Pemilu 2024 masih belum dipastikan hingga partai atau koalisi mendeklarasikan calon untuk berlaga di Pilpres 2024. Setidaknya sampai 2023 saat partai mendeklarasikan pasangan capres-cawapres yang akan diusung. Kedinamisan itu juga bisa dilihat dari beberapa partai yang belum mendeklarasikan calon, seperti PDIP dan Gerindra. Saat ini sekalipun, termasuk PDIP dan Gerindra, sama-sama belum deklarasikan tokoh capres.