Pengamat: Ketimpangan Ekonomi Tak Bisa Disamakan Citra Satelit Wilayah

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, masalah ketimpangan tidak ada hubungan dengan gelap terang citra satelit di Tanah Air. Menurutnya, gambaran malam hari yang terlihat melalui citra satelit yang gelap atau terang tidak dapat dijadikan alasan untuk menyatakan bahwa di luar Pulau Jawa masih banyak daerah yang belum teraliri listrik. Ia mengatakan, citra satelit tersebut diambil secara bersamaan, padahal terdapat perbedaan waktu antara Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua. “Saat diambil citra satelit, pulau Jawa masih pukul 20.00, di Papua sudah pukul 22.00. Sudah pada matikan lampu mereka,” kata Agus saat dihubungi media, Minggu (16/7/2023).

Sejauh ini, berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di seluruh Indonesia pada 2022 mencapai 99,63%. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,8% dari 2021 yang sebesar 99,45%. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia telah terhubung dengan pasokan listrik, dengan hanya 0,57% wilayah yang masih belum teraliri listrik. “Memang masih ada PR Transmisi, tapi bukan gelap terang ya,” kata dia. Sesuai data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2016, rasio elektrifikasi baru mencapai 91,16%, dan pada Mei 2023 berhasil meningkat menjadi 99,68%.

Sebelumnya sejumlah kalangan menyangkal penyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dengan ketimpangan ekonomi berdasarkan gelap atau terangnya daerah tersebut di malam hari. Kritik yang dilontarkan Anies pada saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar ini dinilai sangat tidak berdasar.

Search