Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai kemampuan diplomasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan para petinggi dunia menjadi salah satu faktor plus baginya sebagai kandidat capres terkuat dalam Pilpres 2024. Prabowo diketahui kerap berdiplomasi dengan sejumlah pemimpin dunia. Salah satu yang paling anyar, Prabowo bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris dan Pangeran Khalid bin Salman di Arab Saudi. Selain itu, Prabowo juga terlihat kerap dikunjungi tokoh dunia ke Indonesia. Kepiawaian Prabowo dalam berdiplomasi juga tampak dalam perannya saat pemerintah memulangkan WNI dari Ukraina. Dalam upaya itu, diketahui Prabowo menelepon langsung Menhan Rusia untuk menjamin keamanan WNI yang akan dievakuasi.
Selain kemampuan berdiplomasi, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga dinilai Dedi memiliki kelebihan dibandingkan figur-figur lain karena sudah berulangkali mengikuti kontestasi. Kelebihan Prabowo adalah menjadi satu-satunya tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi dan senada dengan tingkat keterpilihan Partai Gerindra. Modal lain yang dimiliki Prabowo adalah popularitas tinggi sehingga dalam berbagai hasil survei, selalu menempatkannya sebagai menteri yang kinerjanya baik. Menurut Dedi, yang perlu dilakukan Prabowo sekarang hanya merealisasikan janji politiknya pada 2019 silam dari tugasnya kini sebagai Menhan, serta perlu mengantisipasi propaganda hitam yang mungkin akan terulang dan dialamatkan kepadanya.
Berdasarkan hasil survei IPO yang dirilis pada Senin (28/3/2022) lalu, Prabowo berada di posisi puncak sebagai menteri Kabinet Kerja dengan kinerja terbaik dengan 81,3 persen. Urutan kedua ditempati Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan 79,2 persen. Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ada di bawahnya dengan 74,6%.