Presiden AS, Joe Biden memperbarui seruannya kepada Kongres untuk melarang senjata serbu dan magazin, yang digunakan dua tersangka kasus penembakan di Nashville, Senin (27/3/2023). Tragedi penembakan yang kembali berulang itu setidaknya menewaskan tiga anak dan tiga anggota staf di sekolah. Biden menyebut penembakan itu sebagai”penyakit” dan memuji respons cepat dari penegak hukum Nashville untuk menjatuhkan penembaknya.
Biden menginginkan agar Kongres melarang senjata itu. Dalam tragedi itu, tiga siswa dan tiga anggota staf tewas setelah pelaku melepaskan tembakan di The Covenant School, sebuah sekolah dasar Kristen swasta kecil di Nashville Senin pagi, menurut otoritas setempat. Petugas polisi terlibat aksi penyerangan dan menewaskan penembak. Pejabat mengidentifikasi tersangka sebagai Audrey Hale dari Nashville yang berusia 28 tahun. Polisi menemukan manifesto dan peta sekolah di rumah tersangka tetapi mengatakan mereka belum siap memberikan kemungkinan motifnya.
Dorongan Biden untuk memberlakukan kembali larangan senjata serbu, terhenti pada tahun 2004. Rancangan aturan tidak mendapatkan daya tarik di DPR yang dipimpin Partai Republik dan bahkan menghadapi penolakan yang keras di Senat yang dikendalikan Partai Demokrat, meskipun ada serangkaian kasus penembakan senjata secara nasional. Awal bulan ini, Biden menandatangani perintah eksekutif yang berupaya meningkatkan jumlah pemeriksaan latar belakang yang dilakukan selama penjualan senjata. Undang-undang federal mewajibkan individu dalam bisnis penjualan senjata memiliki lisensi federal dan karenanya memeriksa latar belakang pembeli.