Penanggulangan Terorisme, Indonesia Dinilai Harus Mulai Antisipasi Dampak Negatif AI

Pengamat terorisme, Ansyaad Mbai, menyampaikan pemerintah perlu meningkatkan upaya antisipasi dan mitigasi terhadap berkembangnya radikalisme dan terorisme. Hal itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi termasuk kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang ternyata dipakai juga oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi mereka.

“Ini terutama terjadi di media sosial. Kelompok radikal dan para pendukungnya berkembang di sana. Oleh karena itu, kemampuan menggunakan teknologi untuk mengantisipasi itu semua menjadi hal yang paling utama, termasuk dalam tugas-tugas yang sifatnya intelijen,” kata Ansyaad, Selasa (9/7/2024). Menurutnya, selama 14 tahun belakangan upaya penanggulangan terorisme di Indonesia sudah sangat baik, fungsi dan tugas bawah tanah atau intelijen dalam penanggulangan terorisme berjalan dengan efektif sehingga serangan terbuka aksi terorisme terus menurun.

Menurutnya, peran BNPT dalam menangani radikalisme dan terorisme di Indonesia tidak dapat dikesampingkan karena badan ini memiliki tugas yang strategis dalam pencegahan hingga kerja sama global. Ansyaad juga mengapresiasi BNPT dalam menanggulangi terorisme selama 14 Ansyaad berharap pemerintah bisa terus meningkatkan koordinasi antara kementerian/lembaga terkait, dalam menghadapi tantangan menangani radikalisme dan terorisme yang sudah mulai memanfaatkan kemajuan teknologi. 

Search