Negara-negara dunia ramai-ramai mendorong dilakukannya gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Negara-negara tersebut termasuk Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan negara-negara Arab. Adapun tujuan dari gencatan senjata adalah agar bantuan kemanusiaan dapat dikirim ke warga sipil Palestina yang terkepung. Gedung Putih dalam pernyataan resminya mengatakan, Presiden AS Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara melalui telepon pada hari Selasa. “Keduanya menyetujui diplomasi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas di seluruh kawasan dan mencegah konflik meluas,” kata Gedung Putih.
AS telah menyarankan Israel untuk menunda rencana serangan darat ketika Washington berupaya membebaskan lebih dari 200 lebih sandera yang masih disandera Hamas di Gaza. Pada Selasa (24/10/2023), Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berusaha untuk menyalahkan Iran atas perang Israel-Hamas.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 5.791 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak 7 Oktober, termasuk 2.360 anak-anak. Di PBB, Amerika Serikat dan Rusia mengajukan proposal yang saling bersaing mengenai bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina. Washington telah menyerukan jeda atas konflik yang terjadi. Adapun Rusia menginginkan gencatan senjata kemanusiaan.