Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 di angka 5,2%. Guna mencapai angka tersebut dibutuhkan realisasi investasi senilai Rp 1.900 triliun. Pemerintah harus kerja keras lantaran angka ini berada di atas target tahun 2024 yang sebesar Rp 1.650 triliun. “Kalau tahun ini kan Rp 1.650 triliun, target investasi ke depan lebih kurang Rp 1.900 triliun,” ucap Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung di Gedung DPR pada Jumat (16/8/2024).
Yuliot Tanjung menuturkan pemerintah akan mengoptimalkan kebijakan hilirisasi agar dapat mencapai target investasi tersebut. Upaya ini dilakukan lewat hilirisasi terhadap produk yang memiliki industri turunan lebih dalam. Kebijakan hilirisasi akan dilakukan dengan memperdalam struktur industri agar bisa menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. “Misalnya semikonduktor chip itu kan jadi lebih menggerakan industri utama. Hal itu yang akan kami kembangkan. Kami akan melihat lebih detail lagi. Kemudian ketahanan energi dan ketahanan pangan yang juga jadi fokus ke depan,” tutur dia.
Sementara itu, Ketua Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan langkah pemerintah menjalankan hilirisasi telah memberikan dampak positif ke perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari kinerja investasi yang berhubungan dengan komoditas yang dikelola telah memberikan nilai tambah terhadap ekspor. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) realisasi investasi di bidang hilirisasi telah mencapai Rp 181,4 triliun atau 21,9% dari total realisasi investasi semester I-2024. Adapun realisasi investasi selama semester I-2024 sebesar Rp 829,9 triliun. Realisasi investasi hilirisasi pada komoditas mineral terbagi dalam smelter sebesar Rp 114,1 triliun; nikel sebesar Rp 80,9 triliun; tembaga sebesar Rp 28 triliun; bauksit sebesar Rp 5,1 triliun, dan timah sebesar Rp 100 miliar. Realisasi investasi pada sektor kehutanan yaitu dalam bentuk pulp & paper sebesar Rp 24,5 triliun. Realisasi investasi hilirisasi pada sektor pertanian melalui minyak kelapa sawit/oleokimia sebesar Rp 23,6 triliun. Realisasi investasi hilirisasi pada sektor minyak dan gas sebesar petrochemical sebesar Rp 13,2 triliun. Realisasi investasi hilirisasi pada ekosistem kendaraan listrik dilakukan melalui baterai kendaraan listrik senilai Rp 6 triliun.