Direktur Eksekutif Synergy Policies Dinna Prapto Raharja menilai, Indonesia perlu lebih aktif dan berinisiatif menjadi penengah dalam konflik Thailand-Kamboja. Menurut Dinna, masalah Thailand dan Kamboja jelas masalah ASEAN. Karena itu, ASEAN tak bisa hanya mempersilakan kedua negara itu menyelesaikan sendiri. Apalagi, lanjut Dinna, konflik kawasan ini sudah mulai diintervensi kekuatan utama dunia seperti Amerika Serikat dan China.
Menurut Dinna, Indonesia masih punya peran kuat meskipun tidak menjadi Ketua ASEAN. Hal itu dapat dilakukan dengan mendorong menteri luar negeri di ASEAN untuk membuat inisiatif. Namun, ini membutuhkan menlu yang betul-betul hadir, bisa dikontak, aktif, saling berhubungan, dan bukan hanya berhubungan dengan Malaysia saja. Terobosan oleh menlu seperti ini dinilai sangat diperlukan di ASEAN. Dengan demikian, Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim tak perlu bolak-balik bertemu.