Pemerintah Diminta Bijak Sesuaikan Harga BBM Subsidi

Masyarakat berharap rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite dan solar tidak semakin memberatkan terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah yang sudah berjuang melawan kenaikan harga (inflasi) sejumlah komoditas kebutuhan pokok. Peneliti Ekonomi Core, Yusuf Rendi Manilet, mengatakan masyarakat tentu berharap pemerintah lebih bijak dalam menyesuaikan tarif harga BBM. Hal itu berarti ada perubahan atau kenaikan, tetapi tidak signifikan.

Subsidi BBM, memang perlu dievaluasi, namun transisi perubahan evaluasi tersebut timing-nya kurang tepat pada tahun ini karena inflasi tahun berjalan sangat tinggi. Kalau ditambah perubahan harga BBM yang secara historis selalu mendorong angka inflasi ke level yang lebih tinggi, pada akhirnya berdampak kepada pos belanja lain. Efek ini sering secara konsep disebut dengan cost push inflation artinya inflasi satu komoditas dalam konteks ini BBM mempengaruhi perubahan harga pada komoditas lain.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah masih menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) di APBN. Pemerintah juga, tambahnya, tengah melakukan simulasi skenario pembatasan volume. Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan. Luhut juga memastikan pemerintah akan menghitung rencana itu dengan sangat berhati-hati dengan memperhatikan faktor inflasi, kondisi fiskal, dan juga pemulihan ekonomi.

Search