Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa Indonesia akan melakukan impor beras dari Thailand sebanyak 2 juta ton. Namun demikian, besaran impor ini hanya akan digulirkan jika produksi dalam negeri kurang. Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan, rencana impor beras dari Thailand ini dimaksudkan untuk menanggulangi harga beras yang tinggi bahkan lebih tinggi lagi. Impor beras akan dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ini bisa jadi (langkah) antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri. Tahun lalu 2,8 juta ton, tahun ini rencananya 2 juta ton, tetapi kalau misalnya produksi dalam negeri cukup berarti impor itu tidak jadi,” kata Sarwo di Bandung, Minggu (18/2/2024) seperti dilansir dari Antara. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), Thailand adalah negara importir beras terbesar untuk Indonesia pada Januari 2024 dengan volume 237 ribu ton pada Januari 2024. Adapun Indonesia telah melakukan impor beras 433 ribu ton sepanjang Januari 2024.
Di sisi lain, Sarwo juga menanggapi tren harga beras yang tinggi di pasaran dalam beberapa waktu terakhir ini. Menurut dia, hal tersebut diakibatkan oleh tingginya ongkos produksi, hingga dampak El Nino 2023, yang membuat waktu tanam mundur. Sarwo juga menerangkan bahwa kenaikan harga beras ini tidak ada kaitanya dengan waktu yang menjelang Ramadhan, tetapi memang dampak waktu tanam mundur dan El Nino.