Pemerintah Batasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Pemerintah akan membatasi penyaluran pupuk bersubsidi sebagai imbas kenaikan harga pupuk dunia. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, komoditas yang akan mendapat jatah pupuk bersubsidi hanyalah padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat, dan kakao. Jenis pupuk yang disubsidi juga dibatasi, yakni hanya pupuk urea dan NPK. Airlangga mengungkapkan lonjakan harga pupuk internasional terjadi karena perang Rusia-Ukraina. Indonesia terkena dampak karena mengimpor pupuk KCL serta potasium, yang merupakan bahan baku NPK, dari Rusia dan Ukraina.

Akibat perang yang berlangsung sejak 24 Februari 2022, harga urea mendekati US$ 1.000 per ton (sekitar Rp 14.300 per kilogram). Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) urea di dalam negeri Rp 2.250 per kilogram. Tahun ini pemerintah menetapkan lima jenis pupuk bersubsidi, yakni urea, SP-36, ZA, NPK dan NPK formula khusus, serta organik granul dan cair. Adapun nilai subsidi pupuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2022 sebesar Rp 25,3 triliun untuk kebutuhan pengadaan pupuk bersubsidi sebanyak 9,1 juta ton, atau 36 persen dari perkiraan kebutuhan nasional sebanyak 25,18 juta ton.

PT Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan bahan baku untuk memproduksi pupuk bersubsidi ataupun nonsubsidi, seperti fosfat dan kalium, masih aman setidaknya hingga akhir semester I 2022. Pupuk Indonesia juga telah mengantisipasi efek ketidakpastian global dengan memanfaatkan sumber-sumber bahan baku dari negara lain di luar Rusia, seperti Maroko, Mesir, dan Yordania untuk pengadaan fosfat; serta Kanada, Yordania, Jerman, dan Laos untuk pengadaan kalium. Bahan baku ini memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri karena merupakan barang tambang. Guru besar Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas Santosa, menilai pengurangan jenis pupuk bersubsidi menjadi hanya untuk urea dan NPK akan berdampak pada petani di beberapa wilayah. Pengurangan jenis pupuk bersubsidi dapat menyebabkan penurunan produksi pangan, khususnya padi. Kenaikan harga pupuk akan sangat menekan kondisi petani yang sudah sulit.

Search