Pemerintah mengandalkan sukuk dan obligasi untuk memenuhi kebutuhan pendanaan iklim hingga 2030 yang mencapai Rp4.002 triliun. APBN hanya mampu menutupi 12,9% dari total kebutuhan tersebut, sisanya diharapkan dari sumber swasta domestik dan internasional.
Indonesia telah menerbitkan Global Green Sukuk sejak 2018 yang menghasilkan US$7,7 juta per tahun. Secara domestik, Retail Green Sukuk diluncurkan sejak 2019 dan telah memobilisasi Rp44,6 triliun. Pemerintah juga memanfaatkan instrumen lain seperti obligasi SDGs dan Samurai Blue untuk pasar Jepang. Obligasi SDGs bernilai 1,25 miliar Euro, sementara Samurai Blue senilai 49,4 miliar yen.