Peluang Lapangan Kerja Melalui Transisi Kendaraan Listrik

Transisi menuju kendaraan listrik di Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari agenda pengurangan emisi, tetapi juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru di berbagai sektor. Disampaikan oleh Direktur Strategi dan Tata Kelola Hilirisasi Kementerian Investasi/BKPM, Ahmad Faisal Suralaga, hilirisasi industri kendaraan listrik kini memasuki tahap penting yang tidak hanya menambah nilai ekspor, tetapi juga membangun ekosistem industri berkelanjutan. “Lebih dari 10.000 tenaga kerja telah terserap dari proyek-proyek yang sudah berjalan. Ke depan, tantangannya adalah memperkuat ekosistem agar manfaat ekonomi ini terus berlipat,” ujar dia dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025. Menurut Faisal, pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri menciptakan efek berganda, mulai dari peningkatan investasi hingga penyerapan tenaga kerja di sektor manufaktur dan jasa pendukung. Di sisi lain, elektrifikasi transportasi juga dipandang sebagai jalan menuju ekonomi hijau yang memperkuat kemandirian industri nasional.

Direktur ITDP Asia Tenggara, Gonggomtua Sitanggang, menyebut elektrifikasi bus dapat menekan biaya operasional hingga 30 persen dibanding armada berbahan bakar fosil. ITDP mencatat, penerapan elektrifikasi di kota besar seperti Jakarta memiliki rasio manfaat-biaya hingga 2,4. Artinya, setiap Rp 1 biaya investasi menghasilkan Rp 2,4 manfaat ekonomi dan sosial, mulai dari penghematan energi hingga peningkatan kualitas udara.

Search