Tank-tank dan pasukan pendudukan Israel terus berupaya melanjutkan pergerakan mereka untuk menguasai Kota Gaza pada hari Kamis (2/11). Tetapi mereka menghadapi perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan mortir dan serangan hit-and-run atau bergerilya dari terowongan bawah tanah. Korban meniggal dari masyarakat sipil Palestina pun terus berjatuhan akibat kebringasan pasukan Israel yang menggempur hampir empat minggu dengan serangan udara yang menawaskan lebih dari 9.000 orang yang mayoritas perempuan dan anak-anak.
Pusat permukiman utama Gaza Strip di bagian utara menjadi sasaran serangan tentara pendudukan Israel, yang telah bersumpah untuk memusnahkan pejuang Hamas. Tentara pendudukan Israel mengklaim mereka telah meminta warga sipil untuk meninggalkan wilayah tersebut sebelum dibumihanguskan. Menurut laporan warga dan video dari kedua kelompok tersebut menunjukkan, para pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas dan pejuang Jihad Islam yang bersekutu muncul dari terowongan untuk menembakkan roket ke tank-tank tentara pendudukan Israel. Sesaat kemudian mereka menghilang kembali ke dalam jaringan tersebut.
Menyadari kesulitan berperang di lingkungan perkotaan, strategi para perwira Israel tampaknya untuk saat ini adalah berkonsentrasi pada pasukan besar di bagian utara Gaza Strip daripada meluncurkan serangan darat ke seluruh wilayah.