Pedagang Terpaksa Jual Kelapa Parut Sisa Ekspor China Kualitas Rendah

Kelangkaan kelapa parut di pasar tradisional, seperti Pasar Rumput Jakarta Selatan, membuat para pedagang terpaksa menjual kelapa kualitas rendah yang merupakan sisa sortir ekspor ke China. Pedagang mengeluhkan bahwa kelapa berkualitas baik kini lebih banyak diekspor, sehingga pasar domestik hanya mendapat sisa yang daya tahannya rendah. Akibatnya, pedagang seperti Deni yang sebelumnya rutin membeli 500 butir kelapa kini hanya berani membeli 200–300 butir karena risiko kerugian akibat kualitas buruk.

Harga kelapa parut pun melonjak tajam, kini berada di kisaran Rp17.000–Rp20.000 per butir, jauh di atas harga normal Rp10.000–Rp13.000. Para pedagang menilai kondisi ini akan terus berlangsung selama ekspor dibiarkan tanpa pengendalian. Mereka berharap pemerintah membuat kebijakan yang berpihak pada pasar domestik agar kelapa tetap tersedia dengan harga dan kualitas yang layak bagi konsumen lokal.

Search