Pedagang Keluhkan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Kalangan pedagang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok seperti telur dan cabai. Hal ini terutama jelang kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. “Hari ini kan hampir semua kebutuhan pokok naik,” kata Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun. Sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain cabai dan telur ayam. “Cabai belum pernah turun, sampai sekarang masih Rp90 ribu per kg, telur masih Rp33 ribu,” terangnya.

Terkait hal tersebut, pedagang menginginkan ada kebijakan khusus pemerintah membelanjakan 40 persen APBN ke UMKM. “Sehingga kami yang di bawah ini terguyur. Sepanjang dana di bawah tidak terguyur, roda ekonomi tidak berjalan efektif,” ujarnya. Selain itu, Ali meminta pemerintah memperlonggar persyaratan akses permodalan. Pasalnya, selama dua tahun lebih, para pedagang banyak terkena BI Checking sehingga tidak bisa mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Itu pernah dijanjikan Presiden Jokowi kepada saya, pada 15 September 2021 akan memutihkan BI Checking atas rekomendasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ungkapnya.

APKLI juga meminta pemerintah mampu menjamin ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya raw material, bagi pedagang. Diketahui, Kementerian Keuangan telah menyiapkan bantalan sosial sebesar Rp24,17 triliun sebagai dampak kenaikan harga BBM. Namun, Ali tidak menginginkan inflasi melonjak dari 5 persen menjadi 7 hingga 8 persen. Menurutnya, kalau itu terjadi akan terjadi penurunan daya beli yang sangat tajam di masyarakat. Hal ini dikarenakan sekitar 70 persen dari pendapatan jumlah penduduk yang bekerja atau memiliki penghasilan digunakan untuk konsumsi.

Search