Pascapidato Megawati Soekarnoputri dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-50 PDI-P, yang menyebut bahwa PDI-P akan mengusung kadernya sebagai capres 2024, banyak pihak berspekulasi bahwa figur dimaksud akan diumumkan pada Juni 2023. Namun, spekulasi itu juga kemungkinan bakal meleset. Sebab, saat memberikan pembekalan kepada seluruh anggota Fraksi PDI-P DPR, Megawati sempat menyinggung soal pencalonan presiden. Ketua DPP PDI-P, Said Abdullah, membenarkan tidak tertutup kemungkinan capres PDI-P akan diumumkan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan (13/4/2023). Said menegaskan bahwa PDI-P bakal terus berkomunikasi dengan partai politik (parpol) lain untuk membangun kerja sama menghadapi Pilpres 2024. Sekalipun PDI-P bisa mengusung pasangan capres dan cawapres tanpa berkoalisi, PDI-P akan tetap bekerja sama dengan parpol lainnya.
Penjajakan secara intens di antaranya dilakukan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan. Menurut Said, komunikasi dengan sejumlah tokoh itu berlangsung lancar. Said tidak mempersoalkan pernyataan sejumlah elite Golkar bahwa PDI-P harus mengikuti aturan main parpol inisiator jika ingin bergabung dalam koalisi besar.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara, mengakui komunikasi antarparpol dan antarkoalisi kian gencar. Bahkan, KIB mengadakan pertemuan antarketua umum beberapa hari lalu, khusus untuk membahas koalisi besar. Namun, ia tidak menyebutkan pembahasan di antara para ketua umum. Yang jelas, soal capres dan cawapres yang bakal diusung baru akan dibahas setelah koalisi terbentuk. Hingga saat ini, PPP masih menyerap aspirasi publik melalui mekanisme musyawarah kerja wilayah (muskerwil). Dari total 34 wilayah, sudah ada 24 muskerwil yang dihadiri Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Mardiono.