Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDI-P, Jakarta, Kamis (23/2/2023), mengatakan, gencarnya manuver sejumlah parpol terkait Pilpres 2024 tidak memengaruhi langkah partainya. PDIP-P sebagai parpol pemenang Pemilu 2014 dan 2019, masih akan membuat perhitungan matang untuk menentukan momentum yang tepat mengumumkan capres yang akan diusung. PDI-P masih memprioritaskan kerja untuk rakyat di tengah dampak pandemi Covid-19 yang belum tuntas dan berbagai imbas geopolitik global, serta penyelesaian sejumlah persoalan mendasar masyarakat, seperti ekonomi dan pendidikan. Menurut Hasto, persoalan-persoalan fundamental itu semestinya menjadi perhatian para elite ketimbang sibuk bermanuver terkait Pilpres 2024.
Hasto menambahkan, langkah PDI-P juga belum akan berubah meski salah satu kadernya memiliki tingkat elektabilitas tinggi sebagai capres pilihan publik. Ketika PDI-P sudah memiliki capres, sosok itu tidak akan bergerak sendiri. Kendati masih menunggu pengumuman capres PDI-P, PDI-P tidak menutup peluang untuk bekerja sama di Pilpres 2024. Kerja sama dengan parpol mana pun bisa dibangun kecuali dengan parpol pendukung calon yang dinilai tidak sejalan dengan kebijakan Presiden Jokowi. Selain itu, parpol yang akan bekerja sama dengan PDI-P juga harus bersedia mengusung capres dari kader PDI-P.
Ketua DPP Partai Nasdem Sugeng Suparwoto mengatakan, deklarasi bakal capres yang akan diusung penting disegerakan karena rangkaian dan tahapan pemilu sudah tersusun. Deklarasi dini juga bermanfaat baik bagi publik karena mereka berkesempatan untuk mengenal dan menguji bakal capres, mulai dari sisi integritas, kapasitas, kapabilitas, intelektualitas, rekam jejak, dan komponen lainnya secara utuh. Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, KIB tengah membicarakan capres yang akan diusung secara intens.