Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (7/4/2022), menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB atas laporan “pelanggaran HAM berat dan sistematis” yang dilakukan di Ukraina. Keputusan ini kemudian mendorong Rusia untuk mengumumkan bahwa mereka memilih keluar saja dari badan tersebut. Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Gennady Kuzmin menggambarkan langkah penangguhan keanggotan Moskwa dari Dewan HAM sebagai langkah yang tidak sah dan bermotivasi politik. Sikap Rusia ini memancing reaksi sinis dari pihak Ukraina.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan PBB mengirim pesan yang jelas bahwa penderitaan para korban dan penyintas tidak akan diabaikan. Dewan HAM tidak dapat membuat keputusan yang mengikat secara hukum. Keputusannya bagaimanapun mengirimkan pesan politik yang penting dan dapat mengizinkan penyelidikan. Resolusi pada Kamis adalah yang ketiga diadopsi oleh Majelis Umum beranggotakan 193 orang sejak Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina pada 24 Februari. Teks Majelis Umum PBB pada Kamis mengungkapkan keprihatinan besar pada HAM yang sedang berlangsung dan krisis kemanusiaan di Ukraina, terutama pada laporan pelanggaran hak oleh Rusia.