Pakar Prediksi Skala Serangan Iran ke Israel Balas Kematian Haniyeh

Sejumlah pakar kawasan Timur Tengah memprediksi skala serangan Iran ke Israel untuk membalas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan tertinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut telah membuat mata dunia tertuju pada Iran dan proksi. Iran dan seluruh proksinya percaya Israel dalang di balik kematian Haniyeh. Israel hingga kini bungkam tak mau menanggapi tudingan itu. Meski begitu, Negeri Zionis mengakui bahwa Shukr memang dibunuh oleh Tel Aviv.

Iran kemungkinan bakal melakukan serangan balasan terbatas atau terukur atas pembunuhan Haniyeh di teritorinya. Di bawah pemerintahan Pezeshkian sang reformis, Iran kemungkinan lebih mempertimbangkan matang-matang konsekuensi yang akan terjadi ke depan apabila bertindak gegabah. Meski pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah bertekad untuk balas dendam dengan keras, namun upaya-upaya diplomatik Teheran belakangan ini telah meyakinkan pengamat bahwa keinginan Iran untuk perang besar hanyalah sedikit.

Untuk menghadapi Israel sendiri, banyak yang bertanya-tanya apakah Iran akan mengoordinasikan “poros perlawanan”-nya atau masing-masing akan bertindak sendiri. Imad Salamey, seorang ilmuwan politik di Universitas Amerika Lebanon, mengatakan Hizbullah dan Iran kemungkinan akan berhubungan dekat mengenai tanggapan mereka, meskipun serangan balasan apapun nantinya akan cukup terbatas karena mencoba untuk menghindari eskalasi. Untuk saat ini, kata para analis, jika Iran mencapai keseimbangan yang tepat dalam merespons Israel, perang habis-habisan di kawasan akan dapat dihindari. Sebaliknya, ketegangan kecil akan terus berlanjut dengan Israel jika Iran melibatkan sekutu regionalnya, yakni “poros perlawanan”.


Search