Pakai Produk Lokal, Perbaikan Jalan di Bengkulu dengan Aspal Buton dan Karet

Kementerian PUPR terus berkomitmen dalam Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) seperti material dan peralatan konstruksi (MPK), salah satunya penggunaan aspal buton dan aspal karet untuk penanganan jalan. Kementerian PUPR juga melakukan penguatan regulasi terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yakni dengan menerbitkan Permen PUPR No 18 Tahun 2018 Tentang Pemanfaatan aspal Buton untuk mendorong keterlibatan stakeholder lokal dalam pengelolaan MPK dalam negeri. Sesuai dengan komitmen tersebut, telah dilakukan penandatanganan kontrak penyediaan aspal buton dari 10 paket pekerjaan jalan nasional dengan total volume aspal buton sebesar 6.839 ton untuk panjang jalan 63,7 km pada Juni 2023 lalu. Pemanfaatan aspal buton dan aspal karet diharapkan bukan lagi sebatas uji coba, tapi sudah merupakan pilihan teknologi yang layak secara teknis dan ekonomis. Contohnya di Provinsi Bengkulu, tercatat penggunaan aspal buton untuk penanganan jalan sepanjang 19 km pada 2023 yang memanfaatkan 933,31 ton aspal buton. Sedangkan untuk penggunaan aspal karet sebanyak 1.323 ton. Kita tahu bahwa produksi karet di Bengkulu ini cukup besar.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, Aryatno Sihombing menambahkan, aspal buton tersebut seluruhnya digunakan untuk penanganan jalan sepanjang 19 km di seluruh Provinsi Bengkulu. Aspal buton tersebut digunakan preservasi Jalan Kebon Seri-Betungan-Tais sepanjang 10,13 km, preservasi Jalan Tais-Manna -Batas Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 5,55 km, dan preservasi Jalan Iskandar Baksir-Tanjung Kemuning-Batas Provinsi Lampung sepanjang 3,4 km. “Sedangkan untuk pemanfaatan aspal karet, Aryatno mengatakan telah digunakan untuk preservasi di lima ruas jalan di Bengkulu, mencakup ruas Jalan Batas Provinsi Sumatera Barat-Ipuh, Jalan Ipuh-Kerkap, Jalan Ketahun-Bintunan, Jalan Nakau-Bts. Sumatra Selatan, dan Jalan Kerkap-Nakau,” tutup Aryatno Sihombing.

Search