Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional turun 2,81 persen dari 108,46 menjadi 105,41 per Mei 2022. NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani yang merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penurunan NTP bulan lalu didorong dua sub sektor, yakni subsektor tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat. “NTP subsektor tanaman pangan turun 0,32 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 9,29 persen,” kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (2/6). Sementara, tiga sub sektor lainnya tercatat naik pada Mei 2022. Detailnya, NTP subsektor tanaman hortikultura naik sebesar 2,75 persen, subsektor peternakan naik 0,07 persen, dan sub sektor perikanan naik 0,26 persen.
Menurut Margo, NTP di Riau periode Mei 2022 lebih rendah dari bulan sebelumnya karena penurunan pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas kelapa sawit. Sementara, NTP di Jawa Tengah bulan lalu lebih tinggi dari periode sebelumnya lantaran kenaikan pada subsektor tanaman hortikultura, khususnya pada komoditas bawang merah yang naik sebesar 9,53 persen.