Nikel Naik Daun, Australia Tawarkan Kerja Sama Terkait ESG

Asisten Menteri Perdagangan dan Manufaktur Australia, Tim Ayres kembali menegaskan bahwa adanya potensi kerjasama dengan Indonesia untuk membangun kemampuan seputar standar-standar Environmental, Social, and Governance (ESG) di tengah maraknya industri nikel Tanah Air. Ayres mengatakan bahwa adanya ketertarikan yang kuat antara kedua negara dalam ESG. Hal ini lantaran pemerintah Indonesia berkepentingan untuk meningkatkan standar ESG untuk meningkatkan nilai. Standar ini juga diminta oleh pasar di seluruh dunia.

ESG adalah konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi, atau bisnis yang berkelanjutan dengan tiga faktor yaitu yaitu environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola). Ayres menuturkan negaranya sangat tertarik untuk mendorong standar lingkungan dan tata kelola hilirisasi mineral dengan Indonesia. Adapun, kerjasama ESG menjadi persyaratan Australia bagi produsen nikel di negaranya untuk memudahkan memasuki pasar di seluruh dunia. ESG akan menjadi fitur yang sangat kuat bagi masa depan pasar nikel, dan Australia terlibat di tingkat bilateral untuk mendukung pekerjaan. Selain itu, Ayres juga menuturkan bahwa Australia akan memastikan bersama dengan London Metal Exchange (LME) agar nikel diperhitungkan dalam posisi kompetitif di masa depan.

Search