Niat Asli Israel Akhirnya Terlihat: Mau Caplok Gaza Jadi Bagian Negaranya, Hamas: Fantasi!

Juru bicara Hamas, Dr Abdul Latif al-Qanua, mengomentari diskusi antara Amerika Serikat (AS) dan Israel tentang pengelolaan masa depan wilayah Jalur Gaza. “Pemerintahan Gaza atau sebagian tanah kami adalah urusan Palestina bagi rakyat kami, dan tidak ada kekuatan di lapangan yang akan berhasil mengubah kenyataan atau memaksakan kehendaknya,” kata Qanua, Rabu (8/11/2023). Sejauh ini, sejak perang Hamas -Israel meletus pada 7 Oktober 2023, Tentara Israel, IDF mendengungkan akan melakukan full assault ke dalam Gaza untuk memberangus Hamas sepenuhnya.

IDF juga memaksa jutaan warga Gaza untuk pergi mengungsi meninggalkan rumah-rumah mereka, sebuah aksi yang dinilai sebagai bagian dari rencana relokasi paksa warga sipil dari tanah mereka sendiri. Secara terbuka, Netanyahu menyebut Israel menginginkan kontrol penuh atas Gaza, sebuah pernyataan yang dinilai banyak pihak kalau Israel juga akan mencaplok Gaza. Alasan Netanyahu, juga berkedok serangan Hamas, agar Israel tidak lagi mengalami serangan mematikan seperti yang terjadi pada 7 Oktober dari Gaza. Para pejabat AS secara cepat mengecam komentar tersebut dan menyuarakan ketidaksetujuan mereka dengan perdana Menteri Israel dan seruan-seruan pencaplokan Gaza.

Pihak Hamas kemudian merespons diskusi AS-Israel atas masa depan Gaza tersebut. Bagi Hamas, baik rencana Israel ataupun opsi lain yang diajukan AS, adalah sebuah mimpi karena Gaza adalah mutlak tanah Palestina dan harus dikendalikan oleh orang Palestina. “Pembicaraan Kirby tentang situasi pasca-Hamas di Gaza adalah sebuah fantasi, dan rakyat kami bersimbiosis dengan perlawanan, dan dialah yang menentukan nasibnya sendiri,” kata Qanua pada hari Rabu.

Search