Swiss menolak merawat pasien yang terluka imbas perang Rusia di Ukraina demi menegakkan prinsip netralitas negara ini. Kementerian Luar Negeri Swiss menyatakan bahwa mereka tak bisa menerima permintaan Pusat Koordinasi Cepat Tanggap Bencana Alam Atlantis-Eropa dari NATO. Badan itu meminta agar pasien korban perang di Ukraina bisa dirawat di rumah sakit Swiss. Namun, pemerintah tak bisa menerima pasien itu karena terikat aturan netralitas, di mana Swiss tak diperbolehkan berpihak atau bergabung dengan aliansi militer mana pun.
Mereka kemudian menjelaskan bahwa Swiss sebenarnya dapat membantu dengan cara lain, bukan merawat langsung pasien di negara itu. “Swiss menyediakan bantuan yang lebih baik dan efisien, yaitu dengan bantuan kemanusiaan di lokasi (konflik), ketimbang merawat pasien di Swiss,” tulis Kemlu Swiss.
Kemlu menekankan bantuan kemanusiaan bisa berupa dukungan langkah rehabilitasi bagi orang yang terluka karena konflik. Rumah sakit utama di Lviv, Sumy, dan Chernihiv, kata mereka, juga menyediakan perawatan dan pelatihan untuk psikoterapi. Terlepas dari perawatan korban luka, Swiss juga ikut menjatuhkan sanksi atas Rusia. Namun, mereka tak mengizinkan pengiriman senjata ke Ukraina, karena terikat hukum netralitas.