Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) defisit US$1,5 miliar atau setara Rp23,15 triliun (asumsi kurs Rp15.433 per dolar AS) pada kuartal III 2023. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya, yakni sebesar US$7,4 miliar atau Rp114,2 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial yang membaik. Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar US$134,9 miliar. “Atau setara dengan pembiayaan enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” imbuh Erwin melalui keterangan resmi, Selasa (21/11).