Neraca Dagang Surplus Rp818 T di 2022, Tapi Masih Tekor ke 3 Negara

Neraca perdagangan barang Indonesia surplus sebesar US$54,46 miliar atau Rp818,2 triliun (asumsi kurs Rp15.025 per dolar AS) sepanjang 2022. Namun, Indonesia masih defisit terhadap tiga negara mitra dagang yaitu dengan Australia, Thailand, dan China.

Berdasarkan data BPS, defisit dagang Indonesia dengan Australia mencapai US$6 miliar. Hal ini disebabkan nilai impor dari negara tersebut mencapai US$9,23 miliar, lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor yang hanya US$3,22 miliar sepanjang tahun. Adapun komoditas penyumbang defisit terbesar ke Australia adalah bahan bakar mineral US$1,93 miliar, serealia US$1,72 miliar, serta bijih logam, terak dan abu US$880 juta. Defisit dagang terbesar kedua, yaitu dengan Thailand senilai US$3,96 miliar. Nilai impor Indonesia dari Negeri Gajah Putih itu mencapai US$10,85 miliar dan ekspor hanya US$6,89 miliar. Komoditas penopangnya adalah plastik dan barang dari plastik US$1,30 miliar, gula dan kembang gula US$1,19 miliar, serta mesin-mesin/pesawat mekanik US$1,17 miliar.

Ketiga, defisit dengan China sebesar US$3,61 miliar di mana nilai impor mencapai US$67,16 miliar dan ekspor hanya US$63,55 miliar. Defisit dengan China pada komoditas mesin-mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, dan plastik dan barang dari plastik,”jelasnya. Sementara, tiga negara penyumbang surplus terbesar sepanjang 2022 adalah Amerika Serikat US$18,89 miliar, India sebesar US$16,16 miliar, dan Filipina sebesar US$11,41 miliar.

Search