Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexey Zaitsev menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha menghancurkan hubungan antara China dan negaranya. Hal itu dilakukan dengan cara memberi tekanan pada Beijing. Menurut dia, pendekatan semacam itu dengan jelas menggambarkan upaya Washington yang meningkat untuk menghancurkan hubungan strategis antara Moskow dan Beijing.
Menurut Zaitsev, Rusia tidak hanya mempertahankan dialog politik penuh dengan China, tapi juga berupaya memperluasnya. Kedua negara pun mengoordinasikan kegiatan secara efektif di panggung internasional dan mempertimbangkan berbagai bentuk kerja sama yang memungkinkan untuk beradaptasi dengan perubahan global.
Hingga saat ini, China belum melayangkan kecaman apa pun terkait keputusan Rusia menyerang Ukraina. Sejumlah negara, termasuk AS, telah mendesak Beijing untuk melakukan hal tersebut. Kendati tak mengecam, China menyatakan siap membantu penyelesaian krisis antara Rusia dan Ukraina. Beijing pun memperingatkan bahwa sanksi tak akan bisa menyelesaikan masalah kedua negara tersebut.