Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) dari pasar keuangan domestik sebesar Rp4,81 triliun pada 17-19 Mei 2022. Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkap aliran modal asing yang keluar itu berasal dari jual neto (net sell) di pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp4,44 triliun dan di pasar saham sebesar Rp0,37 triliun.
Hal ini membuat tingkat premi risiko Credit Default Swaps (CDS) Indonesia lima tahun naik tipis dari level 128,08 basis poin (bps) menjadi 128,39 bps per 19 Mei 2022. Sementara, tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun turun ke level 7,29 persen.
BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat. Selain itu, BI juga akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.