Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena harapan kemajuan menuju akhir diplomatik invasi Rusia ke Ukraina – sebuah perkembangan yang akan meningkatkan pasokan global – sementara larangan perjalanan terkait pandemi di China menimbulkan keraguan atas permintaan.
Minyak berjangka Brent untuk pengiriman Mei anjlok 5,77 dolar AS atau 5,1 persen, menjadi menetap di 106,90 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April jatuh 6,32 dolar AS atau 5,8 persen, menjadi ditutup pada 103,01 dolar AS per barel. Itu adalah penutupan terendah untuk WTI sejak 28 Februari dan terendah untuk Brent sejak 1 Maret. Kedua kontrak acuan telah melonjak sejak invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina dan naik sekitar 36 persen sepanjang tahun ini. “Harga minyak mencerminkan sentimen bearish yang diambil dari ekspektasi perkembangan positif dalam putaran terakhir negosiasi Rusia-Ukraina,” kata Kaushal Ramesh, seorang analis di penyedia riset energi Rystad Energy.