Minyak Goreng Menjadi Langka, Apa Penyebabnya?

Kelangkaan minyak goreng di pusat perbelanjaan ritel modern disebabkan oleh terhambatnya pasokan dari distributor serta ulah para spekulan. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengakui masih adanya kelangkaan pasokan minyak goreng murah di sejumlah ritel modern hingga pekan ini. Keterbatasan pasokan minyak goreng itu juga terjadi di sebagian wilayah Jabodetabek. Roy mengatakan kelangkaan tersebut disebabkan karena pasokan dari distributor yang terhambat akibat ulah spekulan yang membuat harga di tengah masyarakat tertahan tinggi sejak akhir tahun lalu.

Aprindo mengusulkan kepada pemerintah untuk melabeli minyak goreng murah hasil domestic market obligation (DMO) dengan tanda harga eceran tertinggi (HET) pada badan kemasan. Langkah itu dilakukan untuk mengurangi praktik penimbunan yang dilakukan sebagian distributor nakal. Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag, harga minyak goreng curah masih tertahan tinggi di angka Rp16. 000 per liter pada Senin (7/3/2022). Sementara itu, harga minyak goreng kemasan sederhana berada di angka RP16. 600 atau mengalami kenaikan 0,61 persen dari posisi Rp16. 500 pada Jumat (4/3/2022).

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi geram setelah mengetahui distributor menahan pasokan minyak goreng hasil DMO yang menyebabkan harga komoditas strategis tersebut tertahan tinggi hingga pekan ini. Lutfi membeberkan motif menahan pasokan itu dilatarbelakangi spekulasi jika pemerintah akan mencabut ketentuan harga eceran tertinggi atau HET minyak goreng akibat harga minyak nabati di pasar dunia yang melonjak sejak awal tahun ini. Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), stok minyak goreng murah hasil DMO minyak sawit mentah tersebut sudah mencapai 500 ribu ton hingga pekan ini. Stok terebut dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga dua bulan mendatang atau saat lebaran nanti.

Search