PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan merangkul pelaku ataupun lembaga keuangan nonformal, seperti rentenir, untuk masuk ke dalam ekosistem pembiayaan perseroan melalui holding BUMN Ultra Mikro bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Hal ini dilakukan untuk menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh pembiayaan formal. Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, menuturkan BRI melihat potensi pemberdayaan segmen ultra-mikro masih sangat besar.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, terdapat 57 juta pelaku usaha ultra-mikro di Indonesia. Sebanyak 30 juta di antaranya belum mendapatkan akses pendanaan formal. Sedangkan dari angka tersebut, terdapat 5 juta pelaku usaha yang mendapatkan pendanaan dari rentenir dan 7 juta lainnya mendapatkan pendanaan dari kerabat atau keluarga.
Selain memperluas akses layanan keuangan, BRI bersama holding BUMN Ultra Mikro akan memberdayakan pelaku usaha untuk naik kelas secara terstruktur ke dalam suatu ekosistem keuangan. Tak hanya itu, percepatan proses inklusi dan literasi keuangan kepada masyarakat juga diharapkan dapat tercapai. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan upaya menggandeng rentenir sebagai agen pembiayaan bertujuan untuk memutus mata rantai pembiayaan yang tak sehat di masyarakat. Rentenir yang bergabung sebagai mitra BRI akan diberikan modal hingga alat untuk menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha mikro.