Menteri Luar Negeri Kanada Mélanie Joly mengaku paham betul posisi sulit Indonesia sebagai presidensi kelompok negara G20, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Bagaimana pun, masalah yang muncul dan mengganggu agenda G20 perlu diselesaikan. Menurut Joly kecaman apa pun sangat penting dan semua pihak perlu memberikan tekanan besar untuk mengisolasi rezim Rusia, demi mengakhiri invasi ini. Sebab, yang dipertaruhkan adalah nyawa masyarakat Ukraina.
Sebelumnya pada Kamis 31 Maret 2022, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mengatakan tak sudi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di acara G20 yang berlangsung di Bali, pada November mendatang. Dia mengatakan telah menelepon Presiden RI Joko Widodo, yang menjadi tuan rumah G20 untuk mengutarakan pendapatnya itu. Selaras dengan Trudeau, Joly menyebut G20 nantinya tidak akan jadi ‘business as usual’ jika Presiden Putin hadir. Kanada, begitu juga dengan anggota kelompok negara G7 lainnya seperti Amerika Serikat, sudah memberikan sanksi berat terhadap Putin dan kroninya.
Joly menambahkan wacana untuk mengundang Presiden Volodymyr Zelensky masih dirasa penting karena pengaruhnya yang menggemakan kemerdekaan Ukraina ke seluruh bangsa. Menjawab segala tekanan itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan, kepanitiaan G20 akan tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural KTT G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia.