Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich pada hari Minggu (9/3) mengatakan bahwa rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza yang “mulai terbentuk”. Dia menambahkan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk membentuk badan pengelola yang akan mengawasi pemindahan warga Palestina dari Gaza. Smotrich mencatat, rencana yang diusulkan oleh Trump akan membutuhkan pencarian negara-negara yang bersedia menerima setidaknya sebagian dari 2,4 juta orang di Jalur Gaza.
Menerapkan rencana tersebut, yang disambut baik oleh para pemimpin Israel lainnya tetapi dikutuk oleh Palestina, pemerintah Arab, dan beberapa pemimpin dunia, akan menjadi operasi logistik yang sangat besar, kata Smotrich. “Hanya untuk memberi Anda gambaran, jika kita memindahkan 10.000 orang sehari, tujuh hari seminggu, itu akan memakan waktu enam bulan,” katanya. “Jika kita memindahkan 5.000 orang sehari, itu akan memakan waktu satu tahun. Tentu saja, ini dengan asumsi kita memiliki negara yang bersedia menerima mereka, tetapi ini adalah proses yang sangat, sangat, sangat panjang,” lanjutnya.
Para ahli mengatakan bahwa memindahkan paksa warga Gaza akan menjadi pelanggaran hukum internasional. Minggu lalu, sebuah usulan balasan Arab terhadap rencana Trump diajukan, dengan mendapat dukungan dari beberapa negara Islam dan pemerintah Eropa. Usulan Arab bertujuan untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur warga Gaza.