Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan divestasi 14 persen saham PT Vale Indonesia Tbk masih alot. “(Divestasi) Vale yang masih tersendat ini masalah business to business (B2B). Kalau dari sektor minerba (mineral dan batu bara) sendiri sudah enggak ada masalah. Begitu terselesaikan, ini otomatis akan selesai,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (3/11).
Arifin juga menegaskan soal posisi saham pengendali nantinya yang sudah diatur undang-undang. Namun, ia menyebut potensi divestasi melebihi 14 persen masih tergantung negosiasi B2B. Menurutnya, progres divestasi ini harus ditanyakan lebih lanjut ke Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. “Harga divestasi? Vale sudah bilang dia enggak akan kasih harga mahal, ini kita pegang janjinya,” tegas Arifin. Arifin mengungkapkan pemerintah hanya menjaga sumber daya alam bisa termonetisasi dan memberikan nilai tambah agar bisa membuka lapangan kerja. “(Proses divestasi) memang terkait B2B-nya masih berjalan, sudah tinggal sedikit. Alotnya kan sudah tahu sendiri,” tutupnya.