Menlu Retno: ASEAN Harus Bekerja Sama Atasi Tantangan Keamanan

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudimenekankan pentingnya kerja sama kolektif di antara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengatasi tantangan keamanan kawasan dan global. Ketika berbicara dalam ASEAN Future Forum yang diselenggarakan di Hanoi, Vietnam, pada Rabu, dia memaparkan bahwa isu keamanan mencakup banyak dimensi, tidak hanya aspek militer dan politik, tetapi juga sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Ia menyoroti bagaimana lanskap keamanan kawasan dan global sekarang ini berubah dengan cepat, mulai dari rivalitas kekuatan besar, perang yang terus berlanjut di Ukraina dan Gaza, konflik di Myanmar, serta tantangan perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, serta meningkatnya kejahatan lintas batas. Kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data di satu sisi disebutnya membawa manfaat besar, tetapi di sisi lain menjadi tantangan besar bagi keamanan, sehingga memerlukan respons inovatif dan adaptif.

Oleh karena itu, dalam pidatonya Retno menyampaikan beberapa pemikiran mengenai bagaimana ASEAN dapat terus tumbuh di tengah situasi yang terus berubah. Pertama, Retno menyebut ASEAN harus terus memerankan kepemimpinannya dalam pengembangan arsitektur dan kerja sama di Indo-Pasifik. Selain itu, penghormatan dan implementasi hukum internasional perlu dijalankan secara konsisten. Kedua, Menlu Retno menegaskan bahwa ASEAN harus memiliki pendekatan yang komprehensif untuk isu keamanan. Selain itu, Retno juga menyampaikan bahwa ASEAN juga harus dapat mengatasi risiko keamanan yang timbul dari digitalisasi dan perkembangan teknologi terkini seperti AI dengan mendorong dan turut menentukan tata kelola digital global, serta menjembatani kesenjangan digital dan memperkuat literasi digital.

Search