Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani percaya diri ekonomi Indonesia tetap tumbuh di atas 5 persen pada kuartal II 2022. Meski begitu, tetap perlu mewaspadai beberapa faktor eksternal yang dapat mengganggu potensi pertumbuhan ekonomi RI seperti harga bahan pangan dan energi yang terus melonjak. Perang Rusia-Ukraina telah membuat harga sejumlah barang semakin mahal. Alhasil, inflasi di sejumlah negara melonjak, tanpa terkecuali Indonesia.
Dalam situasi ini, KSSK akan fokus memperhatikan sejumlah sektor yang belum pulih sejak tahun lalu, seperti akomodasi dan makananan minuman (mamin). Sementara, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen pada kuartal II 2022. Ia menilai inflasi inti di RI masih rendah. Menurut dia, tingkat konsumsi meningkat pada kuartal II 2022. Hal itulah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi periode April-Juni 2022.