Menkeu G20 Gagal Capai Kata Sepakat soal Akhiri Perang Ukraina

Pertemuan para menteri keuangan G20 pertama di India berakhir Sabtu (24/2) dengan menghasilkan pendapat beragam mengenai perang di Ukraina. Namun, pertemuan kali ini tidak mampu menghasilkan kesepakatan yang maksimal dalam upaya memulihkan perekonomian global. India harus merilis risalah pimpinan dan dokumen hasil konferensi alih-alih membuat pernyataan bersama setelah pertemuan tersebut di Bengaluru. Kebanyakan negara anggota sangat menyesalkan agresi Russia di Ukraina dan menuntut penarikan pasukan Russia secara menyeluruh dan tanpa syarat. Namun demikian, tuntutan tersebut tidak disetujui Russia dan Tiongkok.

Dengan tidak adanya kesepakatan soal akhir perang Ukraina maka situasi dan kondisi ekonomi global juga belum menemukan titik terang sebagai jalan keluar. Mereka juga menekankan bahwa perang di Ukraina membuat masyarakat menelan penderitaan luar biasa dan memperburuk perekonomian global yang sudah rentan. Kondisi ini sangat disayangkan di tengah upaya berbagai negara untuk bisa keluar dari krisis usai Covid-19. Tuntutan serupa sebetulnya juga disuarakan pada KTT G20 di Indonesia tahun lalu, di mana ketika itu juga terjadi perbedaan pendapat serupa mengenai perang Ukraina.

Keketuaan India dalam G20 mendapatkan dukungan besar dari mana-mana, kata Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharam, usai pertemuan para Menkeu G20 itu. Sebuah pernyataan Kementerian Keuangan India mengatakan bahwa risalah dan dokumen hasil pertemuan itu adalah pencapaian besar yang dibuat G20 selama diketuai India. Pertemuan itu sendiri membahas krisis utang global, reformasi Bank Pembangunan Multilateral, iklim keuangan, cara dunia mendekati masalah mata uang kripto, infrastruktur digital publik, inklusi keuangan, pembiayaan kota masa depan dan perpajakan. Dalam kesempatan itu, G20 juga menyampaikan belasungkawa atas gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah.

Search